Sebelum terlalu jauh membahas tentang PHP, saya jelaskan terlebih dahulu apa itu website statis serta perbedaan mendasar antara website statis dan website dinamis. Website statis adalah website yang bersifat statik atau stabil. Artinya, satu halaman website statis dikendalikan oleh satu buah file unik. Berarti kalau suatu website statis memiliki 10 halaman maka minimal terdapat 10 file unik yang mengendalikan setiap halaman website statis tersebut. Berbeda dengan website dinamis yang cukup dengan beberapa file website saja dapat menampilkan beberapa halaman website yang datanya disimpan pada sebuah database seperti MySql.
Website statis bisa dibuat dengan berbagai ekstensi, diantaranya adalah dengan HTML dan PHP. HTML singkatan dari Hypertext Markup Language, sedangkan PHP adalah singkatan dari Personal Home Page. Keduanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menggunakan kode HTML. Perbedaannya, untuk PHP ada kode tambahan yang dapat mempermudah penyusunan website statis. Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa banyak file yang digunakan untuk website statis kurang dari atau sama dengan banyak halaman website statis. Akan cukup merepotkan juga mengelola website statis yang memiliki 100 halaman atau lebih.
Sebuah halaman website secara umum terdiri dari bagian header, konten, sidebar, dan footer. Berarti, untuk membuat website statis yang memiliki 100 halaman, perlu membuat 100 file yang masing-masing berisi bagian-bagian tersebut. OK, kita bisa copy-paste bagian-bagian yang sama pada setiap halaman. Bagian header, sidebar, dan footer bisa jadi memiliki kode yang sama pada setiap halaman. Kerepotan akan kembali terasa ketika ada kode yang perlu diubah pada bagian tersebut untuk setiap halaman.
Kerepotan tersebut saya rasakan ketika saya membuat website statis menggunakan HTML. Tapi kerepotan tersebut tidak lagi saya alami ketika akhirnya saya putuskan untuk menggunakan PHP sebagai ekstensi website statis yang saya buat. Kode-kode berulang pada setiap halaman bisa diringkas dengan hanya sebaris kode PHP. Setiap ingin mengubah tampilan header misalnya, cukup dengan mengganti kode header pada satu file saja dan bagian header seluruh halaman website secara otomatis ikut berubah.
Untuk membuat website statis dengan menggunakan PHP secara mendasar, mudah saja. Sebagai contoh, kita gunakan kembali kode untuk membuat halaman website HTML yang penjelasannya dapat dibaca di halaman berikut.
membangunwebsite.com/membuat-halaman-website-html-lengkap.php
Tampilan halaman website berikut ini
membangunwebsite.com/membuat-halaman-website-html-lengkap.php
Tampilan halaman website berikut ini
Judul Website
Judul Konten
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.Sidebar
- Sidebar Baris Pertama
- Sidebar Baris Kedua
© membangunwebsite.com - bagian footer
<div class="header">
<h1>Judul Website</h1>
</div>
<div class="content">
<h2>Judul Konten</h2>
<p>Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.</p>
</div>
<div class="sidebar">
<h3>Judul Sidebar</h3>
<ul>
<li>Sidebar Baris Pertama</li>
<li>Sidebar Baris Kedua</li>
</ul>
</div>
<div class="footer">
Bagian Footer
</div>
Serta kode CSS berikut
body {
width: 800px;
margin: auto;
}
.header {
text-align: center;
}
.content {
width: 596px;
float: left;
}
.sidebar {
width: 200px;
float: right;
}
.footer {
clear: both;
}
Kode-kode di atas kita bagi menjadi 4 bagian sebagai berikut.
<div class="header">
<h1>Judul Website</h1>
</div>
<div class="content">
<h2>Judul Konten</h2>
<p>Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.</p>
</div>
<div class="sidebar">
<h3>Judul Sidebar</h3>
<ul>
<li>Sidebar Baris Pertama</li>
<li>Sidebar Baris Kedua</li>
</ul>
</div>
<div class="footer">
Bagian Footer
</div>
Letakan keempat bagian tersebut secara terpisah pada 4 file yang berbeda (header.php, content.php, sidebar.php, dan footer.php) sesuai urutan dari atas ke bawah. Letakan content.php pada folder utama website (secara online biasa disebut public_html atau secara offline disebut htdocs), sedangkan file header.php, sidebar.php, dan footer.php diletakan di folder includes (atau apa pun). Folder includes ini diletakan setingkat dengan file content.php. Skema penyimpanan filenya adalah sebagai berikut.
public_html
/content.php
/includes
/includes/header.php
/includes/sidebar.php
/includes/footer.php
public_html
/content.php
/includes
/includes/header.php
/includes/sidebar.php
/includes/footer.php
Setelah setiap kode diletakan di masing-masing file, edit file content.php dan tambahkan kode berikut
kemudian letakan kode berikut
di bagian akhir, sehingga isi dari file content.php adalah sebagai berikut.
kode include yang pertama merupakan kode php, sedangkan "includes" yang terdapat pada "includes/header.php", "includes/sidebar.php", serta "includes/footer.php" merupakan nama folder tempat penyimpanan header.php, sidebar.php, dan footer.php. Nama folder tersebut bisa saja disesuaikan.
<?php include('includes/header.php'); ?>
di bagian awalkemudian letakan kode berikut
<?php include('includes/sidebar.php'); ?>
<?php include('includes/footer.php'); ?>
di bagian akhir, sehingga isi dari file content.php adalah sebagai berikut.
<?php include('includes/header.php'); ?>
<div class="content">
<h2>Judul Konten</h2>
<p>Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.</p>
</div>
<?php include('includes/sidebar.php'); ?>
<?php include('includes/footer.php'); ?>
kode include yang pertama merupakan kode php, sedangkan "includes" yang terdapat pada "includes/header.php", "includes/sidebar.php", serta "includes/footer.php" merupakan nama folder tempat penyimpanan header.php, sidebar.php, dan footer.php. Nama folder tersebut bisa saja disesuaikan.
Untuk membuat konten yang berbeda dengan format yang sama, buat file baru misalnya tulisan.php dan cukup ganti kode yang terletak di antara tag div sebagai konten. Tidak perlu lagi mengulangi kode yang sudah diletakan di file header.php, sidebar.php, dan footer.php. Dengan demikian, jika ada bagian tertentu yang ingin diubah, misalnya bagian header untuk setiap halaman website, tidak perlu lagi mengedit setiap file. Cukup edit kode yang terdapat pada file header.php.
Sekian penjelasan tentang dasar membuat halaman website statis menggunakan PHP.
Selamat mencoba!
Selamat mencoba!
0 komentar:
Post a Comment